Transisi elektronik yang terjadi diantara tingkat-tingkat energi didalam suatu molekul ada 4 yaitu
1. sigma => sigma star
pada transisi ini energi yang diperlukan besarnya sesuai dengan energi sinar yang frekuensinya terletak diantara UV vakum (kurang dari 180 nm). misal jenis ikatan C-H mempunyai pita serapan elektron sigma pada panjang gelombang 125 nm, sementara etana mempunyai pita serapan 135 nm yakni untuk transisi elektron C-C. kekuatan ikatan C-C pada etana lebih kecil dibanding dengan C-H pada metana sehingga energi yang diperlukan juga lebih kecil. akibat pita serapannya terjadi pada panjang gelombang yang besar (ingat panjang gelombang berbanding terbalik dengan energi). jenis transisi ini kurang bermanfaat untyk analisis dengan spektrofotometri UV-Vis
2. non bonding elektron => sigma star
terjadi pada senyawa organik jenuh yang mengandug atom-atom yang memiliki elektron bukan ikatan (elektron n). energi yang diperlukan untuk transisi ini lebih kecil dari pada transisi no.1. sehingga sinar yang diserap mempunyai panjang gelombang lebih panjang yakni 150-250 nm.
3 dan 4. non bonding elektron => phi star dan phi ke => phi star
untuk memungkinkan terjadinya transisi ini senyawa kimia harus memunyai gugus fungsional yang tidak jenuh sehingga ikatan rangkap dalam gugus tersebut memberikan orbital phi yang diperlukan. jenis transisi ini yang paling cocok untuk analisis obat sebab sesuai dengan panjang gelombang antara 200-700 nm, dan panjang gelombang ini dapat diaplikasikan pada spektrofotometer.
diambil dari buku radiasi elektromagnetik, spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri infra merah oleh ROIHATUL MUTI'AH, M.JES, APT
1. sigma => sigma star
pada transisi ini energi yang diperlukan besarnya sesuai dengan energi sinar yang frekuensinya terletak diantara UV vakum (kurang dari 180 nm). misal jenis ikatan C-H mempunyai pita serapan elektron sigma pada panjang gelombang 125 nm, sementara etana mempunyai pita serapan 135 nm yakni untuk transisi elektron C-C. kekuatan ikatan C-C pada etana lebih kecil dibanding dengan C-H pada metana sehingga energi yang diperlukan juga lebih kecil. akibat pita serapannya terjadi pada panjang gelombang yang besar (ingat panjang gelombang berbanding terbalik dengan energi). jenis transisi ini kurang bermanfaat untyk analisis dengan spektrofotometri UV-Vis
2. non bonding elektron => sigma star
terjadi pada senyawa organik jenuh yang mengandug atom-atom yang memiliki elektron bukan ikatan (elektron n). energi yang diperlukan untuk transisi ini lebih kecil dari pada transisi no.1. sehingga sinar yang diserap mempunyai panjang gelombang lebih panjang yakni 150-250 nm.
3 dan 4. non bonding elektron => phi star dan phi ke => phi star
untuk memungkinkan terjadinya transisi ini senyawa kimia harus memunyai gugus fungsional yang tidak jenuh sehingga ikatan rangkap dalam gugus tersebut memberikan orbital phi yang diperlukan. jenis transisi ini yang paling cocok untuk analisis obat sebab sesuai dengan panjang gelombang antara 200-700 nm, dan panjang gelombang ini dapat diaplikasikan pada spektrofotometer.
diambil dari buku radiasi elektromagnetik, spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri infra merah oleh ROIHATUL MUTI'AH, M.JES, APT
1 comment:
As claimed by Stanford Medical, It is in fact the ONLY reason this country's women get to live 10 years more and weigh on average 42 pounds less than us.
(And actually, it has NOTHING to do with genetics or some secret exercise and EVERYTHING around "how" they are eating.)
P.S, I said "HOW", and not "WHAT"...
CLICK this link to find out if this brief test can help you find out your true weight loss potential
Post a Comment