Monday, January 23, 2012

Perbedaan PH dan warna dari Indikator

Warna-warna yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan kedalam larutan asam dan basa, agak sulit untuk diingat. sebagai contoh, larutan pp. pada lingkungan asam, larutan pp tidak berwarna, dilingkungan basa berwarna merah. sedangkan dilingkungan netral tidak berwarna, berarti untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan pp. larutan Metil Merah dan Metil Jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. larutan asam yang ditetesi Metil Merah akan berwarna merah, sedangkan larutan netral akan berwarna kuning. akan tetapi Metil Merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning. berarti untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam atau basa maka bisa menggunakan 3 indikator yaitu PP, Metil Merah dan Metil Jingga (Brady, 1999).
Dalam keadaan asam, warna dari larutan (PP, Metil Merah, Metil Jingga dan Bromtimol Biru) secara berturut-turut adalah berwarna (tidak berwarna, merah, merah dan kuning), sedangkan dalam keadaan basa, warna dari larutan (PP, Metil Merah, Metil Jingga dan Bromtimol Biru) secara berturut-turut adalah berwarna (merah, kuning, kuning dan biru), sedangkan dalam keadaan netral warna dari larutan (PP, Metil Merah, Metil Jingga dan Bromtimol Biru) secara berturut-turut adalah berwarna (tidak berwarna, kuning, kuning dan biru agak kuning.
Dan perbedaan PH diantara indikator pp, metil merah dan metil jingga adalah sebagai berikut : Rentang PH (PP = 8.3-10, Metil Merah = 4.4-6.2, Metil Jingga = 3.1-4.4 (Brady, 1999).

No comments:

Post a Comment