Sunday, July 29, 2012

Elektroforesis dan Permasalahannya


Elektroforesis
Berbeda dengan metode kromatografi, metode pemisahan elektroforesis memanfaatkan karaktristik medan listrik. Sumber arus searah bertegangan bsar merupakan salah satu komponen utama dalam metode elektroforesis. Larutan buffer diperlukan sebagai larutan elektrolit untuk menghantarkan arus listrik. Larutan buffer juga berperan menjaga pH karena muatan partikel komponen bergantung pada pH. Kertas saring atau gel bertindak sebagai media dalam percobaan elektroforesis. Gambar disamping memperlihatkan pemisahan dengan metode elektroforesis.
Campuran asam amino atau protein dapat dipisahkan dengan metode elektroforesis. Asam amino bisa bermuatan positif, negatif atau netral brgantung pada kondisi pH larutan. Ketiga jenis muatan asam amino bisa berada bersama-sama bila larutan asam amino dikondisikan pada harga pH tertentu dan kita bisa mengontrolnya melalui pengetahuan harag titik isoelektrik suatu asam amino. Sebagai contoh, glisin mempunyai harga titik isoelektrik 5,97 yang berarti pada pH 5,97glisin bersifat netral. Glisin bermuatan positif pada pH larutan dibawah 5,97, sebaliknya glisin bermuatan negatif pada pH diatas 5,97.
Biasanya analisis klinis elektroforesis serum dilakukan pada media krtas selulosa asetat dengan pH buffer 8,6. Pada pH ini semua protein  serum normal bermuatan negatif dan dalam sel elektroforesis semua protein bergerak ke anoda.
Pemisahan melalui metode elektroforesis memerlukan waktu yang relatif lama dalam kisaran jam. Kecepatan pemisahan dapat ditingkatkan melalui penambahan tegangan listrik searah yang digunakan. Akan tetapi, peningkatan tegangan listrik searah dapat menyebabkan noda hasil pemisahan menjadi tidak jelas akibat kerusakan noda oleh panas yang dihasilkan tegangan listrik searah yang tinggi. Noda-noda hasil pemisahan elektroforesis tidak terlalu jelas memisah.

artikel ini dikutip dari buku karangan sumar handayana, Ph.D.

No comments:

Post a Comment